Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willlem Jonata
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kontes adu bakat menyanyi Indonesian Idol 2012 memasuki tingkatan yang lebih ketat karena sudah memasuki 'Babak Spektakuler Show."
Sejumlah cerita hingga kontroversi mewarnai perjalanan para peserta yang kemudian dianggap layak masuk ke babak spektakuler. Kontroversi juga mencakup komentar para juri yang dinilai merendahkan martabat para peserta.
Terkait itu, Agnes Monica percaya bahwa musik bukanlah mata pelajaran matematika. Setiap orang punya selera dan penilaian berbeda, tidak bisa punya pendapat yang sama. Begitu pula ketika Agnes beberapa bulan terakhir menjadi juri Indonesian Idol.
Itulah yang menyebabkan penilaian Agnes dan juri lainnya seperti Anang Hermansyah dan Ahmad Dhani, jadi berbeda. Mereka punya selera masing-masing dan berusaha memberikan penilaian seobyektif mungkin.
Dara smart kelahiran Jakarta, 1 Juli 1986, pun tidak asal-asalan memberikan penilaian. Apalagi penilaiannya tersebut sampai menyakiti pesertanya. Sebisa mungkin, sebagai penyanyi berpengalaman ia memberikan solusi untuk memperbaiki penampilan si peserta.
"Musik bukan matematika, apapun yang menjadi preference kami. Setiap aku ditawari jadi judge, aku nggak mau bilang kamu ini nggak enak, kamu ini jelek. Tapi aku mau ngasih solusi," ujarnya, Selasa, (10/4/2012), di Arteri Permata Hijau, Jakarta Selatan.
Makanya, ia memahami adanya penilaian kontroversial dalam ajang tersebut. Bahkan, ia menyebut hal itu sebagai kewajaran. Malah, karena perbedaan dalam penilaian itu bisa melahirkan siapa yang terbaik.
"Kontroversi apapun yang ada di atas meja itu wajar. Justru karena perbedaan itu kami bisa dapat best of the best-nya," ujar biduan yang mulai mendunia lewat lagu "Paralyzed" itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
PLEASE FOLLOW ME ON TWITTER https://twitter.com/#!/OLisFary