Liputan6.com, Jakarta: Harga tiket laga pamungkas Piala AFF 2010 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, yang naik hingga mencapai dua kali lipat bukan kebijakan PSSI semata. "PSSI tak berjalan sendiri dalam menentukan kebijakan," kata Ketua Umum PSSI Nurdin Halid melalui sambungan telepon, Kamis (23/12) pagi.
Menurut Nurdin, untuk menentukan harga tiket, pihaknya berkoordinasi dengan otoritas sepak bola Asia Tenggara (AFF). Selain itu, kata Nurdin, hampir semua turnamen internasional ada perbedaan harga tiket mulai dari tingkat penyisihan hingga final. Jadi Nurdin minta agar masyarakat tak membandingkan harga semifinal dan final.
Sebelumnya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyesalkan langkah PSSI yang menaikkan harga tiket pertandingan leg dua final timnas Indonesia versus Malaysia di Stadion Utama Gelora Bung Karno. "Jangan hanya mengejar keuntungan, karena ini soal semangat kebersamaan dan dukungan rakyat yang tinggi," ungkap Kepala Negara.
Nurdin menambahkan, kenaikan juga tidak berdampak banyak pada penonton. Pasalnya yang mengalami kenaikan tinggi adalah untuk kelas VVIP dan VIP Barat. Alokasi tiket VVIP sebanyak 671 kursi sedangkan untuk kelas VIP Barat disediakan 2.700 kursi. "Tiket VVIP yang harga Rp 1 juta telah dipesan oleh 800 orang," kata Nurdin.
Sementara mengenai persiapan timnas Merah Putih di Malaysia, Nurdin mengaku semua berjalan dengan baik. PSSI telah mengirim tim untuk mempersiapkan segala kebutuhan Firman Utina dan kawan-kawan selama berada di Malaysia. Tim PSSI lebih mengurus soal nonteknis. "Dengan demikian timnas bisa fokus menghadapi pertandingan," ujar Nurdin.
Lebih jauh Nurdin mengatakan, jatah tiket yang diberikan oleh Malaysia disitribusikan oleh pihak KBRI di Kuala Lumpur. PSSI yang diberikan 500 tiket oleh pihak Malaysia tidak sempat dibawa sampai ke Jakarta. Pasalnya, tiket langsung ludes WNI yang di Negeri Jiran. "Sudah habis oleh masyarakat Indonesia yang ada di sana," katanya.(JUM)
Menurut Nurdin, untuk menentukan harga tiket, pihaknya berkoordinasi dengan otoritas sepak bola Asia Tenggara (AFF). Selain itu, kata Nurdin, hampir semua turnamen internasional ada perbedaan harga tiket mulai dari tingkat penyisihan hingga final. Jadi Nurdin minta agar masyarakat tak membandingkan harga semifinal dan final.
Sebelumnya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyesalkan langkah PSSI yang menaikkan harga tiket pertandingan leg dua final timnas Indonesia versus Malaysia di Stadion Utama Gelora Bung Karno. "Jangan hanya mengejar keuntungan, karena ini soal semangat kebersamaan dan dukungan rakyat yang tinggi," ungkap Kepala Negara.
Nurdin menambahkan, kenaikan juga tidak berdampak banyak pada penonton. Pasalnya yang mengalami kenaikan tinggi adalah untuk kelas VVIP dan VIP Barat. Alokasi tiket VVIP sebanyak 671 kursi sedangkan untuk kelas VIP Barat disediakan 2.700 kursi. "Tiket VVIP yang harga Rp 1 juta telah dipesan oleh 800 orang," kata Nurdin.
Sementara mengenai persiapan timnas Merah Putih di Malaysia, Nurdin mengaku semua berjalan dengan baik. PSSI telah mengirim tim untuk mempersiapkan segala kebutuhan Firman Utina dan kawan-kawan selama berada di Malaysia. Tim PSSI lebih mengurus soal nonteknis. "Dengan demikian timnas bisa fokus menghadapi pertandingan," ujar Nurdin.
Lebih jauh Nurdin mengatakan, jatah tiket yang diberikan oleh Malaysia disitribusikan oleh pihak KBRI di Kuala Lumpur. PSSI yang diberikan 500 tiket oleh pihak Malaysia tidak sempat dibawa sampai ke Jakarta. Pasalnya, tiket langsung ludes WNI yang di Negeri Jiran. "Sudah habis oleh masyarakat Indonesia yang ada di sana," katanya.(JUM)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
PLEASE FOLLOW ME ON TWITTER https://twitter.com/#!/OLisFary